Ayat Renungan:
Amsal 23: 7, “Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia. "Silakan makan dan minum," katanya kepadamu, tetapi ia tidak tulus hati terhadapmu.””
Filipi 4: 8-9, “Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.”
Pagi ini kita akan merenungkan kebenaran firman Tuhan tentang bagaimana menjaga benteng jiwa kita. Kita tahu bahwa jiwa kita terdiri dari pikiran, perasaan dan kehendak. Jadi mari belajar bagaimana seharusnya kita menjaga pikiran kita secara khusus.
Ada satu istilah dalam buku yang saya baca, katanya “Jangan memberikan satu inci pun daripada pikiran kita kepada iblis.” Karena bagi iblis saat kita memberi ruang sekecil apapun itu maka ia dapat menguasai seluruh pikiran kita, bahkan seluruh hidup kita.
Jadi kalau kita memberi ruang untuk mengisi pikiran kita dengan hal-hal seperti ketakutan, kegagalan, kekuatiran, emosi dan pikiran lain yang bukan berasal dari Kristus, maka cukup sedikit saja dari pikiran itu akan bisa menghasilkan pikiran-pikiran negatif lainnya. Bahayanya, pikiran negatif ini bisa mendorong kita mewujudkannya dengan tindakan.
Amsal 23: 7, berkata “Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia. "Silakan makan dan minum," katanya kepadamu, tetapi ia tidak tulus hati terhadapmu.””
Jika kita membiarkan pikiran kita terus menerus terisi dengan hal negatif, maka kita akan menghasilkan perilaku yang negatif. Ini bisa terlihat juga dari sikap negatif yang kita hasilkan. Namun parahnya, sikap ini justru bisa kita wariskan kepada anak cucu kita. Seperti contoh, orang tua penakut secara tidak sadar akan menularkan sikap penakutnya kepada anak, pasangan dan juga lingkungan sosialnya.
Kita hanya bisa menaklukkan pikiran kita dari hal-hal negatif melalui kebenaran firman Tuhan. Dalam Filipi 4: 8-9 dikatakan, “Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.” Ayat ini mengingatkan kita bahwa kita hanya perlu memikirkan hal-hal yang baik sesuai dengan nilai-nilai Allah. Dengan begitu, nilai-nilai ini akan membentuk sikap dan cara hidup kita.
Ada tiga hal penting yang perlu kita praktekkan untuk tetap membentengi pikiran:
Pertama, bersihkan pikiran lama dengan pikiran baru. Ganti pikiran lama yang negatif dengan pikiran baru.
Kedua, latih pikiran kita setiap hari dengan mengisinya dengan hal-hal yang positif. Sampai nantinya akan membentuk kebiasaan berpikir yang baru dan membuat kita mudah untuk melakukannya.
Ketiga, terus berkomitmen untuk melakukannya setiap hari. Berani bayar harga untuk mengubah hidup kita sepenuhnya.
Percayalah, waktu kita mau sungguh-sungguh melakukannya maka kita akan memiliki pola pikir yang dikehendaki Tuhan.
Action: Sepanjang hari ini Jawaban.com menantang kamu untuk melakukan tindakan sederhana ini: Kondisi yang kamu sedang hadapi hari ini, cobalah untuk menjaga pikiranmu tetap positif.
Ayat Hafalan: Filipi 4: 8-9, “Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.”
Hak cipta @Maria Kaesmetan